Batam – Kelebihan kapasitas hingga 300 persen dari daya tampung membuat Lembaga Pemasyarakatan Barelang di Batam, Kepulauan Riau, rawan ricuh. Pengelola penjara punya sejumlah cara untuk mengendalikan potensi itu.
-
(KEMENKUMHAM)KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM RI
Peringatan Hari HAM Sedunia Ke-64 Untuk Anak yang Berhadapan Dengan Hukum .... more »
-
[Radio Lapas Batam] Sarana Pembinaan dan komunikasi
Narapidana bisa siaran dalam Lapas secara streeming..... more »
-
[ESQ 165] Pelatihan ESQ 165
Pembinaan narapidana kerjasama dengan ESQ 165 dan LKKS Prov Kepri.... more »
-
(Kader Kesehatan);
Pelatihan Kader Kesehatan di poliklinik Lapas Batam... more »
-
(Bengkel Kerja bangkit)
Kegiatan kerajinan pembuatan kapal Lapas Batam... more »
-
[Seminar Pria Sejati]
Seminar Pria Sejati umat kristen di Gereja..... more »
-
[Pengajian Agama Islam)
Pembinaan agama Islam WBP Lapas Batam.... more »
-
[DITJENPAS];
Web Ditjen Pemasyarakatan.... more »
-
REMISI BAND
Kreatifitas narapidana melalui musik... more »
-
[HUT Pemasyarakatan]
Pelaksanaan HUT PAS tahun 2012..... more »
-
[Olah Raga Pagi]
Semilir udara pagi membuat olah raga pagi semakin sehat.... more »
-
Upacara Bendera 17 Agustus 2012
Upacara bendera 17 Agustus Tahun 2012 dilaksanakan sekaligus pemberian Remisi Umum Tahun 2012.... more »
Jumat, 27 Mei 2016
Ini Cara Pengelola LP Barelang Cegah Kerusuhan di Penjara
Batam – Kelebihan kapasitas hingga 300 persen dari daya tampung membuat Lembaga Pemasyarakatan Barelang di Batam, Kepulauan Riau, rawan ricuh. Pengelola penjara punya sejumlah cara untuk mengendalikan potensi itu.
Kepala LP Barelang Farhan Hidayat mengatakan, kericuhan biasanya dimulai dari desas-desus yang tidak segera dinetralisasi. Untuk mencegah isu tidak jelas beredar, LP itu punya radio komunitas yang dikelola narapidana.
“Setiap hari mereka siaran dan memutarkan musik. Kalau ada isu tidak jelas, segera disiarkan klarifikasi oleh warga binaan yang menjadi pengelola radio,” ujarnya, Jumat (27/5/2016) di Batam.
Siaran klarifikasi itu terbukti berulang kali meredam isu tidak jelas sehingga tidak berkembang menjadi kericuhan.
“Siaran disampaikan oleh warga binaan dalam bahasa sesama mereka,” ujarnya.
Farhan juga menyediakan sejumlah kegiatan lain untuk 1.366 narapidana di penjara itu. Setiap hari, ada dua kali jadwal pemutaran film untuk narapidana.
Ada pula sejumlah kegiatan produktif. Di LP Barelang ada produksi mebel, keset dan lap dari perca, tempe, kerajinan tangan, hingga peternakan. Narapidana yang terlibat dalam kegiatan produksi mendapat bagi hasil dari keuntungan.
“Kapasitas produksi dan jumlah warga binaan yang terlibat memang terbatas karena daya tampung tempat produksi juga terbatas,” tuturnya.
Pertanian, misalnya, memanfaatkan lahan selebar enam meter di antara dinding blok-blok penjara dengan pagar luar. Produksi tempe dan mebel memanfaatkan ruangan terbawah dari dua blok.
“Intinya, kami berusaha membuat mereka terus sibuk oleh aneka kegiatan. Jangan sampai terlalu banyak menganggur. LP adalah tempat pembinaan untuk orang-orang yang dinyatakan bersalah oleh pengadilan. Jadi, di sini mereka harus dibina sesuai kondisi LP,” ujarnya.
Kepala Seksi Kegiatan Kerja LP Barelang, Ustad, mengatakan bahwa hasil produksi dari LP itu dipasarkan ke sejumlah pihak. Ada yang memang sudah rutin bekerja sama untuk menampung hasil produksi. Ada pula yang mengambil atau memesan pada saat tertentu saja.(kris/farid)
Sumber : KOMPAS.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.