SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA BATAM

Selasa, 19 Januari 2016

Warga Binaan Lapas Kelas II A Batam Dibekali Kemampuan Membuat Kerajinan

Warga binaan Lapas Batam menunjukkan hasil karya kerajinan tangan buatan mereka.
Warga binaan Lapas Batam menunjukkan hasil karya kerajinan tangan buatan mereka.
Batam – Puluhan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Batam diberikan pelatihan membuat kerajinan tangan dari bahan-bahan bekas yang di daur ulang menjadi berbagai jenis miniatur seperti kapal, jembatan Barelang, gantungan kunci, papan nama dan lainnya.
Ketua Sangggar Kelompok Belajar (SKB) Tunas Karya, Lapas Kelas II A Batam, Maulana Lutfiyanto kepada Keprinet.com mengungkapkan, kegiatan tersebut dilakukan agar napi tidak merasa bosan dan sekaligus bisa menjadi modal bagi mereka setelah bebas nanti.

“Jadi meraka bisa mempergunakan keterampilan yang di dapat saat mendekam di dalam Lapas, sebagai mata pencarian. Kalau barang bekas itu saya sendiri yang ambil dari luar, bisa di pasar, toko dan tempat mebel,” ungkapnya.
Kepala Seksi Bimbingan Napi dan Anak Didik Lapas Batam ini melanjutkan, pada awalnya pihaknya mendatang guru pengajar kerajinan, untuk memberikan arahan dan pelatihan kepada warga binaan.
“Tapi ada juga napi yang sudah mempunyai kemampuan membuat kerajinan dan kemudian di ajarkan kepada napi lainnya. Dari kerajinan yang mereka buat dan kemudian di jual, mereka bisa mendapatkan penghasilan,” ujarnya.
Pembeli hasil kerajinan berasal dari berbagai kalangan. Ada yang membeli saat melakukan kunjungan ke Lapas, namun ada juga yang berasal dari pesanan dari luar Lapas.
“Biasanya yang sering itu, saat ada kegiatan peninjauan dari pemerintah daerah maupun instansi terkait. Seperti saat ada penyuluhan dari BNN Kepri beberapa waktu lalu, anggota BNN banyak yang membeli hasil kerajinan kami,” jelas Defri, salah satu penghuni Lapas.
Dia menjelaskan, program yang diadakan SKB Tunas Karya sangat baik untuk dirinya dan rekan-rekan sesame warga binaan. “Dengan adanya bekal membuat kerajinan ini, kami lebih percaya diri setelah bebas dari hukuman. Sekarang saya kami sudah bisa mendapatkan uang. Kalau masalah harga ya terjangkau lah, contohnya seperti miniatur kapal pinisi ini, harganya hanya Rp300 ribu saja. Kalau diluar bisa lebih mahal,” tuturnya.(ryan)

Sumber : keprinet.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

BERITA NASIONAL TERBARU