SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA BATAM

Kamis, 18 April 2013

Pelatihan Pembuatan Tempe WBP Lapas Batam


Tempe adalah makanan khas masyarakat Indonesia, dan sudah dikenal semenjak jaman dulu atau jawa kuno. Kebutuhan akan makanan pokok yang bergizi tinggi namun dengan harga terjangkau untuk masyarakat pada umumnya merupakan menu wajib bagi setiap keluarga. Tempe kedelai menjadi pilihan utama sebagai menu yang setiap hari harus ada. Bahkan sekarang menu tempe bukan hanya dinikmati oleh kalangan menengah kebawah tapi sudah menjadi menu makanan yang juga diminati kalangan elite. Tempe merupakan makanan dari hasil fermentasi antara kedelai dengan jamur  Rhizopus Oligosporus. Selain harga tempe yang murah, sepotong tempe mengandung berbagai unsur bermanfaat, seperti karbohidrat, lemak, protein, serat, vitamin, enzim, daidzein, genisten serta memiliki kandungan gizi yang tinggi seperti kadar vitamin B2, vitamin B12, niasin, dan asam pantorenat.
Lapas Batam sebagai tempat pembinaan narapidana selain memberikan pembinaan mental spritual juga memberikan pelatihan ketrampilan salah satunya adalah Pelatihan Pembuatan Tempe. Program ini dibuat oleh seksi Giatja yang di laksanakan oleh Kasi Giatja bapak Ustad, Bapak Wan Ridwan, Bapak Raja Juli indra serta Joko Ariarso. Dalam pelatihan tersebut dipilih narapidana yang sudah menjalani 1/2 hukuman yang mempunyai catatan riwayat baik dan mempunyai bakat dibidang ketrampilan.


Dalam proses pembuatan tempe yang rumit dan butuh ketelatenan maka cara yang dilakukan pembina Lapas Batam harus langsung praktek dan pendampingan sampai jadi serta bisa dinikmati. Dalam pembuatan tempe kedele ini ada beberapa cara, sebagai berikut :
a). Menggunkan takaran/ukuran pasti namun ada juga yang membutuhkan feeling dari si pembuat tentunya didukung dengan faktor (cuaca dan air).
b). Strategi pembuatan tempe agar awet dan tidak gampang rusak.
c). Pendampingan dan kontroler secara berkala.

Selain proses pembuatan tempe WBP juga diajarkan bagaimana cara membuat Soya dan tempe kripik sehingga nilai jual kedelai lebih tinggi. Setelah mengikuti Pelatihan  Pembuatan Tempe ini diharapkan Warga Binaan Pemasyarakatan memperoleh pengetahuan dan mempunyain wawasan lebih sehingga diharapkan setelah bebas ada bekal amin (dav)















Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

BERITA NASIONAL TERBARU