SELAMAT DATANG DI WEBSITE RESMI LEMBAGA PEMASYARAKATAN KLAS IIA BATAM

Kamis, 02 September 2010

Dalam Seminggu Warga Binaan Lapas Tembesi Produksi 1 Miniatur Kapal

BATAM - Dalam waktu yang tidak terlalau lama dan dengan pembinaan yang kerkesinambungan, arapan agar warga binaan Lapas Tembesi dapat kembali berbaur dan berkarya di tengah masyarakat, setelah bebas meninggalkan lapas, nampaknya bisa terwujud.Pasalnya, dari sejumlah warga binaan yang mendapat pelatihan, 8 orang diantaranya sudah mahir mulai dari merancang hingga finishing miniatur kapal dari berbagai jenis dan ukuran.


"Dari sejumlah warga binaan yang mendapat pelatitahn, 8 orang diantaranya sudah dapat merancang sendiri dan membuat satu kapal berbagai jenis dan ukuran dalam seminggu," ujar Kasubsi Sarana Kerja Lapas Tembesi, Wan Ridwan kepada wartawan, Senin (17/8/209).
Kedelapannya juga, lanjut Wan Ridwan, sudah bisa bertindak sebagai instruktur dalam memeberikan pelatihan pada yang lainnya, baik untuk pengerjaan miniatur kapal, boneka dan buah karya lainnya.

"Selama ini mereka kita bina secara berkala, dan bagi yang mudah tanggap dalam tiga atau empat bulan sudah mahir membuat miniatur kapal. Namun tentunya membutuhkan kesabaran, karena membuat miniatur kapal itu tidaklah gampang," katanya.

Buah karya warga binaan Lapas Tembesi, kata Wan Ridwan, sudah banyak dipasarkan di berbagai Mall di Batam. Bahkan perbah ikut pameran di BCS Mall, Mega Mall dan Nagoya Hill.

"Hasilnya lumayan bagus, harganya kita bandrol bervariasi. Kalau kapal mulai dari Rp 150 ribu sampai Rp 1.432.000, dan untuk boneka Rp 10 ribu sampai Rp 150 ribu. Uang penjualan kita gunakan untuk membelikan bahan," ungkapnya.

Salah satu warga binaan yang ikut membuat miniatur kapal, Erwin, mengatakan, semua pekerjaan tangan mereka bahannya dari bambu yang kesemuanya disediakan pihak lapas.

"Kita hanya mengerjakan saja. Pertama kita belajar dulu bagaimana cara membuat bahan tersebut agar awet dan tahan lama," paparnya.

Ia juga mengaku kalau satu sama lainnya warga binaan di Lapas Tembesi saling mengisi, misalnya, yang sudah mahir akan menularkan keahliannya pada teman-teman lainnya.

"Kita lebih banyak praktek, jadi cepat tanggap. Dalam mengerjakan miniatur kapal kuncinya adalah kesabaran. Kalau tidak sabar pekerjaannya pasti tidak jadi. Bahkan, dulu ada teman kita karena tidak sabar langsung membanting kapal, padahal kondisinya sudah hampir jadi," ujarnya akrab.(btd/jhon)









Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

BERITA NASIONAL TERBARU